Belajar dari Praktisi, Mahasiswa Rasakan Langsung Dinamika Perencanaan Pembelajaran

suasana diskusi mengenai perencanaan pembelajaran

SD MUTUBA - Praktik mengajar di sekolah bukan sekadar masuk kelas dan menyampaikan materi. Itulah yang dipelajari oleh para mahasiswa PLP II STKIP PGRI Bangkalan saat mengikuti pembekalan penyusunan perangkat ajar di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Jumat (1/8/2025).

Sebanyak 14 mahasiswa yang sedang melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II mendapat materi langsung tentang bagaimana menyusun Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Materi pembekalan disampaikan oleh Ibu Rezandyka, guru senior sekaligus pengembang kurikulum di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Dengan gaya yang komunikatif dan disertai contoh nyata, beliau mengajak mahasiswa memahami bahwa perangkat ajar bukan sekadar formalitas, tapi fondasi utama pembelajaran yang terarah dan bermakna.

Belajar dari Guru Lapangan

Selain itu, para mahasiswa juga mendapatkan bimbingan langsung dari guru pamong wali kelas 1 dan 2, yang telah berpengalaman dalam menyusun dan menerapkan modul ajar tematik di kelas bawah.

Berikut guru pamong yang turut terlibat:

Kelas 1: Ibu Yuni, Ibu Yuli, dan Ibu Dewi

Kelas 2: Ibu Zahro, Ibu Dian, dan Ibu Zia

Mereka berbagi praktik baik dalam menyusun ATP yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini, serta memberikan contoh modul ajar yang sudah digunakan dalam pembelajaran harian.

Sekolah sebagai Laboratorium Nyata

Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Isrotul Sukma, berharap melalui pembekalan ini para mahasiswa tidak hanya belajar mengajar, tetapi juga memahami proses perencanaan pembelajaran yang utuh.

“Kami ingin mahasiswa benar-benar merasakan bagaimana realita menjadi guru, mulai dari merancang hingga mengevaluasi pembelajaran. Sekolah ini terbuka menjadi laboratorium nyata bagi calon pendidik masa depan,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa SD Muhammadiyah 1 Bangkalan tak hanya menjadi tempat praktik, tapi juga menjadi tempat bertumbuh bersama, baik bagi siswa, guru, maupun calon guru.
Semangat belajar dan berbagi inilah yang menjadi denyut utama pendidikan bermakna di Mutuba.


Penulis : Sofi Koesminarsih

Lebih baru Lebih lama