Kejuaraan nasional yang digelar pada 17–18 Oktober 2025 di Gedung Pertemuan Mohammad Noer, Universitas Trunojoyo Madura ini mengusung tema “Prestasikan Budaya, Budayakan Berprestasi.” Tema ini bukan sekadar slogan, tetapi ajakan untuk menjadikan budaya termasuk bela diri tradisional seperti pencak silat sebagai sarana untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur, disiplin, dan semangat berjuang.
Tampil Percaya Diri di Arena Nasional
Dalam kategori Tanding Usia Dini 1A Putra, Abu Musa Al Asyari tampil memukau dengan ketenangan dan teknik yang matang. Gerakannya lincah namun terukur, menunjukkan hasil latihan yang konsisten. Berkat kegigihannya, Musa sukses meraih Juara 2.
Sementara itu, Hazard Chemal yang berlaga di kategori Tanding Usia Dini 2A–B Putra, juga menampilkan performa terbaiknya. Meski harus menghadapi lawan yang lebih berpengalaman, Chemal tidak gentar. Dengan penuh keberanian dan semangat pantang menyerah, ia berhasil meraih Juara 3.
Keduanya berkompetisi dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas dan adab Islami dua hal yang menjadi karakter khas siswa SD Muhammadiyah 1 Bangkalan.
Didampingi Guru dan Tim Humas Mutuba
Dalam perjuangan mereka, Musa dan Chemal tak berjuang sendirian. Mereka mendapat dukungan langsung dari wali kelas masing-masing, Ibu Zahro (wali kelas 2A) dan Ibu Zia (wali kelas 2C). Selain itu, Tim Humas Mutuba, yaitu Ibu Dona dan Ibu Devita, turut hadir mendampingi selama kejuaraan berlangsung.
Kehadiran para guru pendamping menjadi bentuk nyata sinergi antara sekolah dan peserta didik. Mereka tidak hanya memberikan dukungan teknis, tetapi juga menjadi penyemangat dan motivator di balik layar.
“Musa dan Chemal menunjukkan semangat luar biasa. Mereka tidak sekadar bertanding untuk menang, tetapi juga membawa nama baik sekolah dengan sikap sopan, santun, dan sportif. Kami sangat bangga,” ujar Ibu Dona dengan senyum bahagia.
Prestasi yang Menginspirasi
Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Ibu Isrotul Sukma, turut menyampaikan apresiasinya.
“Prestasi ini bukan hanya kemenangan di arena silat, tapi juga kemenangan dalam pembentukan karakter. Di usia dini, anak-anak sudah belajar arti perjuangan, kedisiplinan, dan keikhlasan. Ini sejalan dengan nilai-nilai pendidikan yang kami tanamkan di Mutuba,” tutur beliau.
Beliau menambahkan bahwa sekolah terus mendorong siswa untuk berani berkompetisi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Setiap prestasi, sekecil apa pun, menjadi bagian dari perjalanan panjang dalam menyiapkan generasi berkarakter tangguh dan mencintai budaya bangsa.
Menjadikan Prestasi sebagai Budaya
Keikutsertaan dua siswa ini menjadi bukti bahwa budaya berprestasi telah melekat kuat di lingkungan SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Bukan sekadar mengejar piala, tetapi menumbuhkan nilai luhur perjuangan dan rasa cinta terhadap budaya Indonesia.
Melalui pencak silat warisan luhur bangsa Mutuba berkomitmen untuk terus menanamkan semangat “Prestasikan Budaya, Budayakan Berprestasi.”
Prestasi Musa dan Chemal menjadi motivasi bagi teman-teman lain untuk berani mencoba, berjuang, dan terus berproses menuju kebaikan.
Penulis : Sofi Koesminarsih