Kegiatan Tengah Semester Kelas 4 SD Muhammadiyah 1 Bangkalan: Belajar Seru di Museum Gubug Wayang

 

kts kelas 4 naik kereta ke musium gubuk wayang

MUTUBA NEWS -  “Belajar tidak harus selalu di dalam kelas. Dunia ini luas, dan di setiap tempat ada ilmu yang bisa dipetik.”

Demikian pesan pembuka yang disampaikan oleh Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Ibu Isrotul Sukma, saat melepas keberangkatan siswa kelas 4 dalam kegiatan Karya Tulis Siswa (KTS) yang dilaksanakan bertepatan dengan Kegiatan Tengah Semester (KTS), Selasa (21/10).

Tahun ini, kegiatan KTS kelas 4 mengambil tema “Edukasi Sejarah dan Transportasi” dengan tujuan utama belajar langsung di Museum Gubug Wayang Mojokerto. Kegiatan tersebut dirancang sebagai sarana pembelajaran kontekstual agar siswa dapat menghubungkan teori di kelas dengan pengalaman nyata di lapangan.

Belajar Menyenangkan dengan KAI

Sejak pukul 06.00 pagi, halaman sekolah sudah ramai oleh siswa dan guru pendamping yang bersiap berangkat. Setelah dilakukan pengecekan peserta, pembagian snack, dan briefing singkat, rombongan menaiki bus menuju Stasiun Surabaya Kota. Keceriaan dan semangat anak-anak tampak jelas, seolah mereka sedang memulai petualangan ilmiah yang seru.

Setibanya di Stasiun Surabaya Kota, siswa mendapat kesempatan mengikuti edukasi dari KAI tentang pentingnya keselamatan dan tata cara bepergian menggunakan kereta api. Tak sedikit siswa yang baru pertama kali menaiki kereta, sehingga pengalaman ini menjadi momen tak terlupakan. “Seru sekali, Bu! Ternyata naik kereta itu cepat dan nyaman,” ujar salah satu siswa dengan penuh antusias.

Eksplorasi Sejarah dan Budaya

Perjalanan berlanjut menuju Museum Gubug Wayang Mojokerto, tempat yang dikenal sebagai pusat pelestarian wayang dan budaya Nusantara. Setibanya di sana, siswa disambut oleh pemandu museum yang menjelaskan berbagai koleksi unik, mulai dari wayang kulit, wayang golek, hingga alat musik gamelan.

Para siswa tampak antusias mencatat penjelasan pemandu. Mereka juga berdiskusi dengan guru pendamping untuk menyiapkan catatan yang nantinya akan dikembangkan menjadi karya tulis. Dengan cara ini, kegiatan KTS tidak hanya menjadi rekreasi edukatif, tetapi juga wadah nyata untuk menerapkan kemampuan menulis dan berpikir kritis.

Selain berkeliling museum, siswa juga mendapat pemaparan sejarah tentang perkembangan dunia pewayangan di Indonesia serta filosofi tokoh-tokoh yang terkandung di dalamnya. Nilai moral seperti kejujuran, keberanian, dan kesetiaan disampaikan melalui cerita-cerita klasik, menanamkan pelajaran karakter yang kuat bagi siswa.

Pembelajaran yang Menumbuhkan Karakter

Ibu Isrotul Sukma menegaskan, kegiatan tengah semester seperti ini memiliki nilai yang jauh lebih dalam daripada sekadar kunjungan wisata.

“Anak-anak belajar dengan melihat, mendengar, dan mengalami langsung. Dari situ, tumbuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan kecintaan terhadap budaya bangsa,” tuturnya.

Ia juga berharap pengalaman ini dapat memperkaya wawasan siswa serta menginspirasi mereka untuk lebih rajin menulis dan menggali ilmu dari lingkungan sekitar.

Menjelang sore, kegiatan ditutup dengan sholat Ashar berjamaah. Rombongan tiba kembali di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan sekitar pukul 17.00 dengan wajah ceria dan membawa banyak kisah berharga.

Melalui kegiatan KTS ini, SD Muhammadiyah 1 Bangkalan terus menunjukkan komitmennya menghadirkan pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan menyenangkan, menjadikan setiap perjalanan sebagai bagian dari proses menumbuhkan generasi berilmu dan berakhlak mulia.


Penulis : Sofi Koesminarsih

Lebih baru Lebih lama