Kultum Dhuha SD Muhammadiyah 1 Bangkalan: Ibu Rezandyka Ingatkan Siswa agar Amanah dalam Berhutang

 

suasana kultum dhuha kamis 

MUTUBA NEWS - Suasana pagi di Masjid At-Taqwa 1 SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Kamis (6/11/2025), tampak penuh khidmat. Ratusan siswa duduk rapi sambil menyimak tausiyah dhuha yang kali ini disampaikan oleh Ibu Rezandyka, wali kelas 4A.

Dengan suara lembut dan ekspresi penuh kasih, beliau mengajak para siswa merenungkan tema sederhana namun bermakna besar: “Hutang Bukan Sekadar Uang, tapi Amanah yang Harus Dijaga.”

“Anak-anak, hutang itu tidak hanya soal uang. Tapi juga semua hal yang kita pinjam dan belum dikembalikan. Misalnya pensil, buku, atau penghapus teman. Itu juga hutang,” ujar Ibu Rezandyka di hadapan para siswa.

Beliau kemudian mengaitkan pesan tersebut dengan sabda Rasulullah:

“Jiwa seorang mukmin akan tertahan karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi.” (HR. Tirmidzi)

Menurutnya, hadits ini mengingatkan bahwa hutang bukan perkara ringan di sisi Allah. “Orang yang meninggal dalam keadaan masih punya hutang belum bisa tenang ruhnya sebelum hutangnya dibayar. Maka, biasakanlah menepati janji dan mengembalikan apa yang bukan milik kita,” tuturnya.

Contoh dari Hal-Hal Kecil

Dalam suasana interaktif, beliau mengajak siswa berdialog ringan.
“Siapa yang pernah pinjam pensil teman tapi lupa mengembalikan?” tanyanya sambil tersenyum. Beberapa siswa tertawa malu-malu dan mengangkat tangan.
“Tidak apa-apa, asal kalian sadar dan mau memperbaiki. Orang yang amanah itu bukan yang tidak pernah salah, tapi yang mau memperbaiki kesalahannya,” lanjut beliau menenangkan.

Melalui contoh-contoh sederhana di sekolah, seperti meminjam alat tulis, buku, atau uang jajan, beliau menekankan bahwa menjaga amanah adalah ciri seorang mukmin sejati. “Kalau ingin dipercaya oleh teman, guru, bahkan oleh Allah, mulailah dari hal-hal kecil,” pesannya.

Sentilan untuk Orang Dewasa

Tidak hanya menasihati siswa, Ibu Rezandyka juga menyentil ringan para guru dan orang dewasa yang hadir.
“Kadang kita juga punya hutang kecil, seperti meminjam spidol rekan guru tapi lupa dikembalikan, atau berjanji pada siswa tapi tidak ditepati. Itu juga bentuk hutang yang harus dijaga,” ungkapnya.

Menurutnya, setiap janji yang belum ditepati juga termasuk tanggung jawab moral yang harus diselesaikan. “Kalau kita ingin didoakan malaikat, maka jadilah orang yang menepati janji dan membayar hutang,” tambahnya.

Doa dan Refleksi

Kultum ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Rezandyka.
Anak-anak menengadahkan tangan seraya mengucapkan,

“Ya Allah, jadikanlah kami anak-anak yang jujur dan amanah.
Jauhkan kami dari kebiasaan berhutang dan lupa mengembalikan.”

Suasana menjadi hening dan penuh kekhusyukan.

Kesan dan Harapan

Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Ibu Isrotul Sukma, memberikan apresiasi atas pesan yang disampaikan dalam kultum dhuha kali ini.
“Pesan tentang amanah dan tanggung jawab sangat penting ditanamkan sejak dini. Anak-anak belajar bahwa kejujuran dan menepati janji adalah bagian dari akhlak mulia,” ujarnya.

Beliau berharap kegiatan kultum dhuha terus menjadi sarana pembinaan karakter Islami bagi siswa. “Semoga dari kegiatan sederhana ini, lahir generasi yang jujur, amanah, dan bertanggung jawab,” pungkasnya.


Penulis : Sofi Koesminarsih

Lebih baru Lebih lama