“Dengan Paper Mode ini, guru tetap bisa menyusun soal digital dan mendapatkan hasil analisis yang lengkap, tetapi pelaksanaannya bisa tetap seperti ujian biasa menggunakan kertas. Jadi anak-anak tetap nyaman, sementara guru lebih efisien dalam mengoreksi,” terang Bapak Hilmi, usai pelaksanaan Sumatif Harian Al-Islam, Senin (10/11/2025).
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Kepala Sekolah Ibu Isrotul Sukma, menilai bahwa inovasi tersebut sejalan dengan visi sekolah dalam mengembangkan pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Penggunaan Wayground Paper Mode adalah bentuk ikhtiar kami untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran. Guru-guru Mutuba tidak hanya cakap secara pedagogis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan teknologi yang mendukung efektivitas evaluasi belajar siswa,” ujarnya.
Melalui pelaksanaan sumatif berbasis Wayground ini, SD Muhammadiyah 1 Bangkalan menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan pendidikan Islami yang modern. Evaluasi pembelajaran tidak lagi hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari proses siswa memahami materi dengan cara yang menyenangkan dan efisien.
Selain mempermudah guru dalam pembuatan dan analisis soal, Wayground Paper Mode juga membantu sekolah menyiapkan data hasil belajar secara digital, yang dapat digunakan untuk pendampingan siswa maupun pelaporan akademik.
Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah Muhammadiyah lainnya untuk terus menghadirkan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan sesuai dengan semangat kemajuan Islam sebagaimana pesan “Fastabiqul khairat” berlomba-lomba dalam kebaikan.
Penulis : Sofi Koesminarsih
