Foto Zahy Sedang Melakukan Latihan Menembak
SD MUTUBA - Tidak banyak siswa sekolah dasar yang mampu membagi fokus antara pendidikan akademik dan dunia olahraga. Namun, Ramadhan Syaddad Zahy Winata, siswa kelas 6A SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan. Di usianya yang masih belia, Zahy tengah bersiap menorehkan prestasi gemilang di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 melalui cabang olahraga Modern Pentathlon Indonesia (MPI).
Zahy saat ini mengikuti latihan gabungan bersama para atlet dari berbagai daerah di Jawa Timur, yang dilaksanakan di Marinir Sport Center, Surabaya. Latihan intensif ini merupakan bagian dari seleksi dan pembinaan menuju Porprov 2025, yang akan digelar pada akhir Juni hingga awal Juli. Jadwal latihannya tidak main-main: pagi pukul 07.00–09.00 dan sore pukul 15.00–17.00, dari hari Senin hingga Jumat.
Ayah Zahy, Agus Surya Winata, S.T., menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas dukungan penuh dari SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. “Pertama-tama kami mengucapkan banyak terima kasih kepada SD Muhammadiyah 1 Bangkalan atas dispensasi yang diberikan kepada putra kami. Ini memungkinkan Zahy untuk mengikuti latihan gabungan di luar kota Bangkalan, dan tentu saja menjadi bentuk nyata dukungan sekolah terhadap minat dan bakat siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik, khususnya olahraga,” ungkapnya.
Modern Pentathlon adalah cabang olahraga yang menantang karena menggabungkan lima jenis disiplin: lari, renang, menembak, berkuda, dan anggar. Bagi anak seusia Zahy, mengikuti latihan di tingkat provinsi adalah langkah besar yang memerlukan komitmen tinggi, kedisiplinan, serta semangat juang yang kuat.
Sebagai wali kelasnya, Ibu Sofi menyatakan rasa bangganya. “Zahy adalah sosok siswa yang pantang menyerah. Ia selalu menunjukkan semangat luar biasa, bahkan di tengah kesibukannya sebagai siswa kelas akhir. Saya menyaksikan sendiri bagaimana ia terus berjuang, berlatih, dan tetap bertanggung jawab terhadap tugas sekolah. Dan dukungan kedua orang tua Zahy juga masyaallah. Semoga sukses Zahy," tuturnya.
Kisah Zahy menjadi gambaran bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar membaca dan berhitung, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan potensi-potensi hebat yang bisa berkembang jika didukung dengan lingkungan yang tepat. SD Muhammadiyah 1 Bangkalan melalui kebijakan-kebijakan inklusifnya, telah membuktikan komitmennya dalam mendampingi siswa untuk tumbuh secara utuh akademik, karakter, dan prestasi.
Semoga langkah Zahy menuju Porprov 2025 berjalan lancar dan membawa hasil terbaik. Lebih dari itu, semoga kisah ini menjadi pemantik semangat bagi siswa-siswa lain untuk terus menggali potensi diri, bekerja keras, dan berani bermimpi besar.
Penulis : Sofi Koesminarsih