Tes Pemetaan dan Diagnostik SPMB SD Muhammadiyah 1 Bangkalan: Menyambut Generasi Berakhlak dan Berprestasi

 

Pemaparan Materi Oleh Kaur Kurikulum Mutuba

SD MUTUBA - Rangkaian Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 resmi ditutup. Namun, semangat menyambut para siswa baru tidak berhenti di sana. Tepat pada hari ini, Selasa 1 Juli dan esok 2 Juli 2025, sekolah menggelar kegiatan lanjutan berupa Tes Pemetaan dan Tes Diagnostik sebagai langkah awal memahami dan mengenal karakteristik masing-masing anak yang telah bergabung menjadi keluarga besar SD Muhammadiyah 1 Bangkalan.

Kegiatan ini diawali dengan briefing persiapan oleh para guru. Sebuah momen penting untuk menyatukan persepsi, menyusun strategi pelaksanaan, dan menyuntikkan semangat kebersamaan sebelum menyambut para siswa dan wali murid.

Sambutan Hangat dari Para Guru, Langkah Pertama yang Mengesankan

Pukul 07.30 WIB, para guru sudah berdiri menyambut siswa baru dan orang tua di halaman sekolah. Dengan senyum ramah dan hangat, para siswa diarahkan menuju ruang kelas masing-masing. Suasana tertib, rapi, dan penuh keakraban membuat hari pertama di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan terasa menyenangkan.

Sementara para siswa berada di ruang kelas mengikuti kegiatan pemetaan dan tes diagnostik, para wali murid berkumpul di aula untuk mengikuti kegiatan sosialisasi sistem pembelajaran di Mutuba sebutan akrab SD Muhammadiyah 1 Bangkalan.

Suasana di Aula SD Muhammadiyah 1 Bangkalan

Mengenal Sistem Pembelajaran “Mutuba” Sinergi Sekolah dan Orang Tua

Sosialisasi dipandu langsung oleh tim Kurikulum dan para Kaur Mutuba dan dikawal langsung oleh Kepala Sekolah, Ibu Isrotul Sukma. Dalam sesi ini, para wali murid dikenalkan pada sistem pendidikan di Mutuba yang mengintegrasikan Kurikulum Nasional, Internasional (Cambridge), dan Kurikulum khas Muhammadiyah (ISMUBA).

“Mutuba bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat bertumbuh dalam adab dan akhlak. Kami ingin anak-anak kami tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga matang secara spiritual dan sosial,” terang Ibu Kepala Sekolah.

Para orang tua juga mendapat gambaran tentang berbagai program unggulan sekolah seperti:

Kelas Talenta (akademik & non-akademik)

Outing Class

Kegiatan ekstrakurikuler wajib & pilihan

Pembiasaan ibadah dan adab sehari-hari

Program Tahfidz dan Baca Tulis Hafal Qur’an (BTHQ)

Sistem evaluasi yang beragam (tes tulis, praktik, proyek, portofolio, dll)

Tidak kalah penting, sekolah juga memperkenalkan program E-Shalat, buku prestasi santri, dan sistem komunikasi yang terbuka untuk menjalin sinergi yang erat antara guru dan orang tua.

Tes Pemetaan: Memahami Anak Sejak Hari Pertama

Di dalam kelas, para siswa baru mengikuti tes pemetaan dan diagnostik yang bertujuan:

Mengidentifikasi potensi, bakat, dan kemampuan kognitif

Mengetahui aspek emosional, sosial, dan kesiapan belajar

Mendiagnosis kesulitan belajar dan merancang strategi pendampingan

Khusus bagi siswa dengan kebutuhan khusus (ABK), tes psikologis juga dilaksanakan secara terpisah dan profesional sebagai bagian dari komitmen sekolah dalam menyediakan layanan pendidikan inklusif.

Sekolah yang Menggembirakan, Belajar dengan Cinta

Di tengah proses yang serius, suasana tetap ceria dan menyenangkan. Balon biru menghias sudut-sudut sekolah, snack ringan dibagikan, dan guru-guru memberikan semangat kepada anak-anak.

“Hari pertama bukan untuk menakutkan, tapi untuk membangkitkan semangat. Kami ingin mereka merasa diterima dan dicintai sejak awal,” kata Bu Dian, tim konsumsi yang turut serta menyiapkan suasana hangat.

 Menyambut Masa Depan dengan Kesiapan dan Kasih Sayang

Dengan jumlah peserta sebanyak 69 siswa dan melibatkan lebih dari 50 guru dan panitia, kegiatan ini menjadi bukti bahwa SD Muhammadiyah 1 Bangkalan tidak hanya menyeleksi, tetapi juga mempersiapkan. Tidak hanya menerima, tetapi menyambut.

“Inilah awal dari perjalanan panjang anak-anak kita. Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan mereka, bukan hanya dalam hal akademik, tetapi dalam membentuk pribadi yang utuh,” tutup Ibu Kepala Sekolah.

Mutuba percaya bahwa pendidikan terbaik dimulai dari pemahaman, dilanjutkan dengan pendampingan, dan dilaksanakan dalam kolaborasi dengan keluarga. Karena membangun generasi unggul, dimulai sejak hari pertama mereka masuk sekolah.


Penulis : Sofi Koesminarsih

Lebih baru Lebih lama