Spektakuler! Tampil Totalitas, SD Mutuba Gaungkan Teknologi dan Budaya di Karnaval Kemerdekaan

 

SD MUTUBA – SD Muhammadiyah 1 Bangkalan memeriahkan Karnaval Kemerdekaan yang digelar DISPORA Kabupaten Bangkalan, Senin, 11 Agustus 2025, dengan mengusung tema “Teknologi dan Budaya Bersatu, Membangun Ekonomi, dan Mengukir Prestasi, Bangkalan Bhaktonah Ongghe.” Pawai ini memadukan kekayaan budaya lokal, kemajuan teknologi, dan semangat nasionalisme dalam satu rangkaian penampilan yang memukau.

Ikon Lokal yang Menggugah Semangat

Pawai dibuka dengan penampilan kostum modifikasi kerapan sapi ikon Madura yang melambangkan kekuatan, kerja keras, dan kecepatan yang dilanjutkan oleh dua siswa berbaju Pesaan sebagai simbol keberanian rakyat Madura. Barisan Paskibraka pembawa Bendera Merah Putih menambah suasana khidmat dan nasionalis.

Simbol Kepemimpinan dan Persatuan

Tiga siswa membawa foto Presiden, Wakil Presiden, dan lambang Garuda Pancasila, menegaskan pentingnya kepemimpinan nasional yang mengayomi rakyat. Tak kalah menarik, sosok Garuda Pancasila di atas troli dihubungkan oleh selendang merah putih kepada enam siswa berbaju adat (Bali, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Dayak, dan Betawi), mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Semangat Prestasi Olahraga

Miniatur Gedung Dispora Bangkalan dengan logo Suramadu Cup dan atlet miniatur menjadi simbol pembinaan generasi muda yang sehat, sportif, dan berprestasi.

Pesona Budaya Madura dan Inovasi Batik

Sepasang pengantin Madura Lilin modifikasi berjalan anggun, diiringi siswa mengenakan batik aroma terapi karya Al-Warits dan batik gentongan karya Tresna Art yang telah dikenal di tingkat nasional. Miniatur Tresna Art juga dihadirkan sebagai wujud pelestarian budaya lokal.

Pertanian Modern yang Menginspirasi

Penampilan petani modern dengan miniatur drone penyiram tanaman di tengah kebun melati Banyuajuh dan kebun salak khas Bangkalan menggambarkan sinergi teknologi dan sektor agrikultur.

Keamanan di Era Digital

Barisan polisi modern bersama robot humanoid dan robot anjing pelacak menunjukkan kesiapan aparat dalam menghadapi tantangan keamanan dan bencana dengan dukungan teknologi mutakhir.

UMKM Kreatif dan Berdaya Saing

Produk-produk lokal seperti keripik rung terung, kerupuk lorjuk, rujak kambeng, bongko Arosbaya, dan jamu ramuan Madura ditampilkan dalam kemasan UMKM modern yang menggunakan sistem pembayaran digital QRIS, mencerminkan kesiapan memasuki pasar digital.

Penutup yang Berkesan

Karnaval ditutup dengan penampilan dokter sunat modern membawa teknologi Smart Clamp dan ZSR Stapler, diiringi hadrah dan seorang anak menaiki kuda hias, memadukan inovasi medis dan nilai-nilai keislaman.

Pesan Kepala Sekolah

Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Ibu Isrotul Sukma, mengungkapkan rasa bangganya atas penampilan siswa-siswi dan kerja sama seluruh guru serta orangtua. 

“Karnaval ini bukan sekadar pawai. Ini adalah panggung pembelajaran di mana anak-anak mengenal akar budaya, memahami perkembangan teknologi, dan menyadari pentingnya berkontribusi untuk negeri. Setiap kostum, properti, dan formasi yang mereka bawakan adalah hasil karya kreatif kolaborasi guru-guru SD Muhammadiyah 1 Bangkalan.”

Beliau juga menambahkan bahwa tema yang diusung bukan hanya menjadi hiasan, tetapi juga menjadi nilai yang ditanamkan kepada siswa.

“Teknologi dan budaya bukan untuk dipisahkan, melainkan untuk dipadukan agar membangun ekonomi dan mengukir prestasi. Inilah pesan yang ingin kami tanamkan: majulah tanpa melupakan jati diri. Kami berharap semangat ini akan mereka bawa hingga dewasa nanti,” ujarnya penuh harap.

Yang terakhir beliau juga menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam suksesnya kegiatan ini.

“KTerima kasih kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari penata kostum, pembuat properti, pengiring musik, hingga para siswa yang tampil penuh percaya diri di lapangan. Semoga semangat kebersamaan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan mengukir prestasi,” tuturnya.

Penulis : Sofi Koesminarsih



Lebih baru Lebih lama